Banyak perusahaan di Indonesia mulai beralih ke sistem digital yang mampu menyatukan seluruh proses bisnis, mulai dari keuangan hingga produksi dalam satu platform terintegrasi.
Salah satu solusi yang paling banyak dibicarakan adalah Odoo ERP, sistem ERP open-source yang fleksibel, modular, dan bisa disesuaikan untuk berbagai jenis bisnis.
Namun, sebelum menerapkan sistem sebesar ERP, penting untuk memahami dengan jelas apa itu Odoo, bagaimana cara kerjanya, serta manfaat apa saja yang bisa diperoleh.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, modul, cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan, hingga panduan implementasi Odoo ERP di Indonesia agar keputusan bisnis Anda lebih terarah dan berdampak nyata.
Apa itu Odoo ERP?
Odoo ERP adalah paket aplikasi bisnis berbasis open-source yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola dan mengotomatisasi proses bisnis secara terintegrasi.
Odoo memungkinkan semua divisi mulai dari keuangan, penjualan, HR, hingga produksi bisa saling terhubung dalam satu sistem terpadu. Dengan begitu, perusahaan tidak lagi membutuhkan banyak aplikasi terpisah untuk operasional sehari-hari.
Sistem ini awalnya dikembangkan di Belgia (dulu bernama TinyERP dan OpenERP) dan kini digunakan oleh lebih dari 4 juta pengguna di seluruh dunia.
Odoo menawarkan dua versi utama: Community Edition (gratis dan open-source) serta Enterprise Edition (berbayar, dengan fitur lanjutan dan dukungan resmi). Fleksibilitas inilah yang menjadikan Odoo ERP menarik dan bisa digunakan oleh bisnis kecil yang baru berkembang maupun perusahaan besar dengan kebutuhan kompleks.
Aplikasi Odoo ERP untuk Siapa?
Odoo cocok digunakan oleh berbagai skala bisnis. Untuk UKM, Odoo menawarkan biaya awal yang rendah dengan modul dasar seperti Sales, Inventory, dan Accounting yang bisa langsung digunakan. Bagi bisnis yang ingin mulai bertransformasi digital tanpa harus membeli lisensi ERP besar seperti SAP atau Oracle, Odoo adalah titik awal yang ideal.
Sedangkan untuk perusahaan menengah hingga besar, Odoo mampu menangani proses yang lebih kompleks seperti multi-lokasi, multi-currency, atau integrasi antar sistem. Banyak perusahaan multinasional yang telah memanfaatkan Odoo untuk efisiensi global berkat kemampuannya yang fleksibel dan dapat dikustomisasi. Dengan komunitas global yang aktif, Odoo juga terus memperbarui sistemnya mengikuti perkembangan teknologi bisnis.
Manfaat Umum Penggunaan ERP dalam Perusahaan
ERP (Enterprise Resource Planning) membantu perusahaan menyatukan seluruh data dan proses ke dalam satu platform. Hal ini mengurangi risiko duplikasi data, mempercepat aliran informasi, dan meningkatkan transparansi antar departemen. Dengan ERP, laporan keuangan, stok, dan produksi bisa diperbarui secara otomatis tanpa proses manual yang rumit.
Menurut Research and Markets 2024, perusahaan yang menerapkan ERP secara efektif mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 30 % dan pengurangan biaya administrasi hingga 20 %. ERP seperti Odoo juga membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berbasis data real-time. Di era digital seperti sekarang, ERP bukan lagi sekadar alat bantu melainkan fondasi bagi bisnis untuk tumbuh dan tetap kompetitif.
Modul Odoo ERP untuk Mengoptimalkan Bisnis

Salah satu keunggulan utama Odoo adalah struktur modularnya yang artinya Anda bisa memilih modul sesuai kebutuhan bisnis tanpa harus menggunakan semuanya sekaligus.
Setiap modul saling terhubung dan bisa ditambahkan kapan saja seiring pertumbuhan bisnis. Berikut beberapa modul penting yang banyak digunakan perusahaan di Indonesia.
1. Sales
Modul Sales dari Odoo memungkinkan bisnis mengelola seluruh siklus penjualan mulai dari pembuatan penawaran (quotation), pengelolaan order, hingga pengiriman dan faktur. Fitur seperti grid varian produk, digital signature, dan tracking KPI membantu tim penjualan menjadi lebih produktif. Karena modul ini terintegrasi dengan modul lain seperti persediaan dan akuntansi, maka data penjualan otomatis merefleksikan stok dan laporan keuangan secara real-time.
Di lingkungan ritel atau distribusi di Indonesia, modul Sales ini dapat meningkatkan kecepatan respon ke pelanggan dan mengurangi risiko overselling yang menjadi masalah umum ketika sistem masih terpisah. Dengan tampilan antarmuka modern dan mobile friendly, tim lapangan dapat bekerja lebih fleksibel.
2. CRM
Modul CRM Odoo dirancang untuk mengelola prospek, pipeline, serta interaksi pelanggan secara komprehensif. Dari lead scoring, pengaturan tugas lanjutan, hingga integrasi dengan modul Sales dan Marketing, semuanya terdapat dalam satu platform. Keunggulan utama adalah integrasi langsung dengan modul operasional lain, sehingga data pelanggan tidak hanya berhenti di marketing melainkan berlanjut ke penjualan dan operasional.
Bagi bisnis yang ingin mempertahankan pelanggan maupun meningkatkan upsell/cross-sell, CRM ini menjadi salah satu tulang punggung untuk membangun relasi jangka panjang. Terlebih lagi, automasi dan dashboard analitik memungkinkan manajer untuk melihat performa tim penjualan dengan lebih jelas dan cepat.
3. Accounting
Modul Akuntansi Odoo mencakup pencatatan transaksi, rekonsiliasi bank, pengelolaan aset, hingga laporan keuangan standar. Integrasi antara modul persediaan, pembelian, dan penjualan memastikan bahwa perubahan stok atau perubahan biaya secara otomatis tercermin ke buku besar yang dapat mengurangi kesalahan manual dan meningkatkan transparansi.
Di Indonesia, di mana regulasi perpajakan dan pelaporan keuangan menjadi tantangan bagi banyak bisnis, modul Accounting ini bisa membantu mempercepat proses penutupan buku bulanan atau tahunan dan memastikan data yang dihasilkan lebih akurat.
4. Manufaktur
Modul Manufaktur Odoo mendukung proses produksi seperti bill of materials (BOM), work orders, rute produksi, hingga kontrol kualitas. Untuk bisnis manufaktur di Indonesia yang ingin mengoptimalkan lini produksi dan aliran material, modul ini membantu menyederhanakan kompleksitas dan menghubungkan produksi dengan inventory serta penjualan secara otomatis.
Dengan visibilitas yang meningkat antar departemen produksi, manajemen dapat melihat bottleneck, mengevaluasi kapasitas, dan melakukan penjadwalan ulang dengan lebih efisien yang pada akhirnya menurunkan biaya dan meningkatkan output.
5. Purchase
Modul Pembelian (Purchase) memungkinkan bisnis mengelola seluruh siklus pembelia dari permintaan pembelian (RFP), pesanan vendor, penerimaan barang, hingga faktur vendor.
Karena terhubung langsung dengan inventory dan akuntansi, maka perubahan pembelian akan memicu pembaruan stok dan catatan keuangan secara otomatis.
Untuk bisnis yang memiliki rantai pasokan kompleks, modul ini membantu menjaga kontrol biaya dan hubungan dengan vendor, serta mengurangi lead time pengadaan.
6. HR
Modul HR (Human Resources) di Odoo memungkinkan pengelolaan karyawan, absensi, cuti, timesheet, hingga penggajian. Dengan satu sistem yang menghubungkan HR dengan operasional dan finansial, bisnis dapat memperoleh gambaran utuh tentang produktivitas karyawan, biaya tenaga kerja, dan kebutuhan pelatihan.
Di Indonesia, dengan regulasi ketenagakerjaan yang terus berkembang, modul HR ini dapat membantu kepatuhan administratif dan meningkatkan efisiensi proses administratif karyawan, baik untuk bisnis kecil maupun besar.
7. Inventory
Modul Inventori Odoo mencakup pengelolaan gudang multi-warehouse, operasi barcode, kualitas pengecekan, dan integrasi dengan pembelian dan penjualan. Dengan inventory yang terhubung ke sistem penjualan dan pembelian, bisnis tidak hanya menghindari kekurangan stok (stock-out) tetapi juga overstock yang membebani biaya.
Untuk bisnis retail/distribusi di Indonesia yang mungkin memiliki banyak gudang atau saluran penjualan, modul ini memberikan kontrol yang lebih baik terhadap operasional logistik dan aliran barang, serta mendukung keputusan berdasarkan data real-time.
Cara Menggunakan Odoo ERP
Sebelum menggunakan Odoo, penting untuk memahami alur dan tahapan konfigurasi agar sistem dapat berjalan sesuai kebutuhan bisnis.
Menggunakan Odoo bukan hanya soal menginstal software, tetapi juga memahami struktur bisnis dan proses internal agar sistem benar-benar efektif. Prosesnya mencakup tiga tahap utama: instalasi, konfigurasi, dan pemilihan modul.
1. Instalasi Software
Tahap pertama adalah menentukan model implementasi:
- SaaS (Cloud Hosted) – di server Odoo, tanpa instalasi teknis di pihak Anda.
- On-Premise – di server internal perusahaan, cocok untuk bisnis yang memerlukan kontrol penuh atas data.
Langkah-langkah instalasi:
- Unduh installer Odoo dari situs resmi.
- Siapkan database PostgreSQL.
- Lakukan konfigurasi port dan domain.
- Tes koneksi dan akses ke dashboard admin.
Pastikan infrastruktur TI (server, jaringan, dan keamanan) telah siap agar performa sistem stabil. Sebaiknya buat backup dan uji coba di staging server sebelum digunakan secara penuh.
2. Konfigurasi ERP Odoo
Pada tahap ini, Anda perlu menyesuaikan sistem dengan proses bisnis. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
- Struktur akun dan keuangan (chart of accounts)
- Konfigurasi gudang dan alur logistik
- Hak akses user (role-based access control)
- Integrasi dengan sistem eksternal (API, marketplace, payment gateway)
Kesalahan konfigurasi dapat menyebabkan ketidaksesuaian data antar modul, sehingga analisis bisnis bisa meleset. Oleh karena itu, pastikan dokumentasi konfigurasi dibuat lengkap dan pengguna diberi pelatihan sejak awal.
3. Pilih Modul Odoo
Pemilihan modul sebaiknya mengikuti prioritas kebutuhan bisnis. Mulailah dari modul inti seperti Sales, Inventory, dan Accounting. Setelah sistem berjalan stabil, lanjutkan ke modul tambahan seperti CRM, Manufacturing, atau HR.
Gunakan analisis ROI untuk setiap modul agar biaya dan manfaat seimbang. Hindari mengaktifkan semua modul sekaligus karena dapat memperlambat implementasi dan membingungkan pengguna baru.
Kelebihan dan Kekurangan Odoo ERP
Sebelum sebuah organisasi memutuskan untuk berinvestasi dalam sistem ERP, memahami kelebihan dan keterbatasan Odoo adalah langkah penting. Odoo memiliki reputasi kuat sebagai salah satu solusi ERP paling fleksibel di dunia, namun seperti sistem lainnya, keberhasilannya sangat bergantung pada cara penerapannya.
Berikut penjelasan mendalam mengenai keunggulan serta tantangan yang perlu dipertimbangkan sebelum implementasi.
1. Kelebihan Odoo ERP
Sebagai sistem ERP berbasis open-source yang populer di seluruh dunia, Odoo menawarkan beragam keunggulan yang membuatnya fleksibel, efisien, dan relevan untuk berbagai jenis bisnis.
a. Modular & Fleksibel
Odoo dirancang dengan arsitektur modular yang memungkinkan perusahaan mengaktifkan fitur sesuai kebutuhan. Artinya, Anda dapat memulai dari modul kecil seperti Sales atau Inventory, lalu menambahkan modul lainnya seiring pertumbuhan bisnis tanpa harus melakukan migrasi sistem besar-besaran.
Kelebihan ini membuat Odoo sangat cocok untuk bisnis yang berkembang secara bertahap. Misalnya, sebuah perusahaan distribusi bisa memulai dengan modul Purchase dan Accounting, lalu menambahkan modul CRM dan HR ketika jumlah pelanggan dan karyawan meningkat. Pendekatan ini memberikan skalabilitas dan efisiensi investasi.
Selain itu, integrasi antar modul terjadi secara native (bawaan), bukan dengan API pihak ketiga. Hal ini memastikan data antar bagian perusahaan tetap sinkron tanpa perlu pengaturan rumit atau tambahan biaya integrasi.
b. Open-Source & Biaya Implementasi Lebih Efisien
Berbeda dengan ERP besar seperti SAP atau Oracle yang memerlukan biaya lisensi tinggi, Odoo menawarkan versi Community gratis dan Enterprise dengan lisensi berbasis pengguna. Menurut TechRadar 2024, model open-source Odoo memungkinkan penghematan hingga 40% dari total biaya implementasi ERP tradisional.
Keunggulan open-source juga memberi keleluasaan bagi developer atau partner implementasi untuk menyesuaikan sistem sesuai regulasi dan kebiasaan bisnis lokal. Misalnya, perusahaan di Indonesia dapat menambahkan format pajak PPN lokal, template invoice berbahasa Indonesia, atau integrasi dengan marketplace seperti Tokopedia dan Shopee.
Dengan biaya lisensi yang ringan, bisnis dapat mengalokasikan lebih banyak anggaran pada hal strategis lain seperti pelatihan karyawan atau optimasi proses internal.
c. Integrasi Data yang Menyeluruh
Salah satu alasan utama perusahaan beralih ke ERP adalah karena data yang terpisah antar departemen. Odoo memecahkan masalah ini dengan integrasi penuh di seluruh modul, data penjualan otomatis memperbarui stok, akuntansi, dan laporan keuangan.
Sebagai contoh, ketika tim sales mengonfirmasi pesanan, sistem langsung menyesuaikan jumlah stok di gudang, membuat invoice, dan memperbarui catatan piutang secara real-time. Proses ini meminimalkan human error, mempercepat pelaporan, dan meningkatkan transparansi keuangan perusahaan.
Integrasi juga memudahkan manajemen untuk mendapatkan insight strategis karena semua data tersaji dalam satu dashboard tanpa perlu mengekspor data dari banyak sistem berbeda.
d. Ekosistem Global & Komunitas Aktif
Odoo didukung oleh komunitas global yang luas dengan ribuan kontributor dan partner resmi di lebih dari 120 negara. Menurut data BuiltWith 2025, terdapat lebih dari 140.000 website aktif yang menggunakan Odoo di seluruh dunia. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap sistem ini.
Keuntungan lain dari ekosistem global adalah tersedianya ribuan aplikasi tambahan di Odoo Apps Store, mulai dari sistem e-learning hingga modul pajak lokal. Dengan dukungan komunitas yang besar, perusahaan lebih mudah menemukan solusi atau add-ons tanpa harus membangun dari nol.
Selain itu, setiap tahun Odoo merilis versi baru dengan peningkatan performa dan antarmuka, memastikan sistem tetap modern dan aman untuk jangka panjang.
2. Kekurangan Odoo ERP
Meskipun memiliki banyak kelebihan, Odoo ERP juga memiliki sejumlah keterbatasan yang perlu dipertimbangkan agar implementasinya berjalan realistis dan sesuai ekspektasi bisnis.
a. Kompleksitas Kustomisasi dan Upgrade
Fleksibilitas Odoo memang menjadi keunggulan, tetapi di sisi lain bisa menjadi kelemahan jika kustomisasi dilakukan tanpa perencanaan. Terlalu banyak modifikasi kode dapat menyebabkan kesulitan ketika melakukan upgrade ke versi baru, karena setiap rilis Odoo memiliki struktur database dan framework yang berbeda.
Sebagai contoh, perusahaan yang heavily customized Odoo 14 mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu untuk migrasi ke Odoo 17. Oleh karena itu, disarankan untuk menahan diri dari kustomisasi berlebihan dan memanfaatkan add-on resmi dari marketplace Odoo yang telah teruji kompatibilitasnya.
Solusinya adalah dengan melakukan dokumentasi menyeluruh pada setiap perubahan dan melibatkan konsultan berpengalaman yang memahami struktur Odoo, seperti tim dari PT Hash Rekayasa Teknologi.
b. Ketergantungan pada Keahlian Teknis
Implementasi Odoo memerlukan keahlian teknis dalam bahasa pemrograman Python, PostgreSQL, serta pemahaman mendalam terhadap workflow bisnis. Perusahaan tanpa tim TI internal sering kali kesulitan dalam tahap instalasi, konfigurasi, hingga troubleshooting.
Untuk mengatasi hal ini, disarankan bekerja sama dengan partner resmi Odoo agar proses implementasi berjalan efisien. Partner akan membantu analisis kebutuhan, konfigurasi, dan pelatihan pengguna, sehingga risiko kesalahan teknis dapat diminimalkan.
c. Kurva Pembelajaran bagi Pengguna Baru
Meskipun Odoo memiliki antarmuka modern, kompleksitas fiturnya bisa membingungkan bagi pengguna non-teknis, terutama di tahap awal. Banyak karyawan yang terbiasa dengan sistem manual atau Excel membutuhkan waktu adaptasi sebelum benar-benar nyaman menggunakan ERP.
Oleh karena itu, pelatihan dan komunikasi perubahan (change management) menjadi aspek penting dalam proyek implementasi. Investasi di sisi edukasi ini tidak boleh diabaikan karena berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penggunaan sistem.
d. Ketergantungan pada Partner Implementasi
Keberhasilan implementasi Odoo sangat bergantung pada kualitas partner yang dipilih. Partner yang kurang berpengalaman dapat menyebabkan konfigurasi tidak efisien, proses berbelit, atau sistem yang tidak sesuai kebutuhan.
Maka, penting untuk memilih partner resmi seperti PT Hash Rekayasa Teknologi, yang tidak hanya memahami aspek teknis Odoo tetapi juga memahami konteks bisnis Indonesia mulai dari akuntansi, pajak, hingga regulasi industri lokal.
Bagaimana Cara Implementasi Odoo ERP?
Implementasi ERP bukan hanya proyek IT melainkan transformasi organisasi yang melibatkan manusia, proses, dan teknologi. Kegagalan implementasi ERP di dunia bisnis sering kali bukan karena sistemnya buruk, melainkan karena perencanaan dan eksekusinya yang kurang matang. Odoo menyediakan tiga pendekatan utama untuk implementasi, masing-masing dengan kelebihan dan tantangannya.
1. Implementasi Mandiri
Pendekatan ini cocok untuk perusahaan kecil atau startup yang memiliki tim teknis internal dengan pemahaman mendalam tentang Odoo. Tahapan utamanya meliputi:
- Analisis kebutuhan – identifikasi proses yang ingin diotomatisasi.
- Instalasi sistem – memilih versi Odoo (Community/Enterprise), menyiapkan server, dan database.
- Konfigurasi modul – menentukan alur kerja, hak akses, serta integrasi antar modul.
- Uji coba (testing) – memastikan setiap modul berfungsi sesuai alur bisnis.
- Go-Live & Evaluasi – implementasi penuh dan pemantauan performa.
Keuntungan metode ini adalah biaya implementasi yang rendah dan kontrol penuh terhadap sistem. Namun, risikonya cukup besar: keterbatasan pengalaman dapat menyebabkan bug, downtime, atau proses bisnis yang tidak efisien. Oleh karena itu, implementasi mandiri hanya disarankan bila perusahaan memiliki staf internal berpengalaman di bidang ERP dan IT.
2. Odoo Success Packs
Model ini ditawarkan langsung oleh Odoo S.A. dan cocok untuk perusahaan yang membutuhkan solusi cepat tanpa kustomisasi besar. Dalam paket ini, Anda akan mendapatkan jam konsultasi, dukungan teknis, serta pelatihan dasar dari tim Odoo.
Proses biasanya dimulai dengan kickoff meeting untuk menentukan modul yang diaktifkan, kemudian dilanjutkan dengan konfigurasi standar sesuai template bawaan Odoo. Implementasi model ini biasanya memakan waktu 4-8 minggu tergantung kompleksitas modul.
Kelebihannya adalah adanya dukungan langsung dari pengembang Odoo, sehingga stabilitas sistem lebih terjamin. Namun, karena bersifat generik, sistemnya kurang fleksibel untuk menyesuaikan proses bisnis spesifik (misalnya pajak Indonesia atau multi-gudang lokal). Jika bisnis Anda membutuhkan adaptasi mendalam, paket ini bisa menjadi batu loncatan awal sebelum kustomisasi lanjutan.
3. Jasa Partner Odoo
Pendekatan paling disarankan untuk bisnis menengah hingga besar adalah bekerja sama dengan partner resmi Odoo. Partner bertugas membantu dari awal hingga akhir implementasi, mulai dari analisis kebutuhan hingga maintenance pasca-go-live.
Tahapan umumnya mencakup:
- Business Process Review (BPR) – partner melakukan audit sistem dan alur kerja bisnis Anda.
- Blueprint Design – menyusun rancangan sistem, modul, dan integrasi.
- Development & Configuration – menyesuaikan Odoo agar sesuai kebutuhan.
- Data Migration & Testing – memindahkan data lama ke sistem baru secara aman.
- Training & Change Management – memastikan pengguna memahami sistem.
- Go-Live & Support – sistem dijalankan penuh dan dipantau secara berkala.
Partner yang berpengalaman tidak hanya menguasai teknis, tetapi juga memahami konteks lokal.
Di Indonesia, PT Hash Rekayasa Teknologi merupakan salah satu partner implementasi Odoo terkemuka yang telah membantu berbagai perusahaan dari sektor manufaktur, distribusi, dan layanan profesional. Dengan pendekatan konsultatif dan tim ahli bersertifikat, Hash memastikan implementasi tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga menghasilkan efisiensi bisnis yang terukur.
Solusi Memaksimalkan Proses Bisnis dengan Odoo ERP
Mengimplementasikan ERP seperti Odoo bukanlah tujuan akhir, melainkan awal perjalanan transformasi digital. Untuk memaksimalkannya, fokuslah pada empat hal utama: identifikasi kebutuhan nyata, kelola perubahan organisasi, lakukan pelatihan pengguna, dan ukur ROI secara berkala.
PT Hash Rekayasa Teknologi siap membantu Anda dalam setiap langkah digitalisasi bisnis mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan modul, hingga implementasi dan support jangka panjang.
Hubungi tim Hash Rekayasa Teknologi hari ini untuk konsultasi gratis dan temukan bagaimana Odoo ERP dapat menjadi fondasi efisiensi dan pertumbuhan bisnis Anda di era digital.
FAQ – Odoo ERP
Ya, sangat cocok. Versi Community Edition memungkinkan bisnis kecil memulai dengan modul dasar seperti Sales, Inventory, dan Accounting tanpa biaya lisensi. Selain itu, skalabilitasnya membuat bisnis dapat menambahkan modul baru seiring pertumbuhan. Dengan dukungan komunitas global dan partner lokal seperti PT Hash Rekayasa Teknologi, UKM juga bisa mendapatkan panduan implementasi yang lebih mudah dan terjangkau.
Biaya implementasi bervariasi tergantung jumlah pengguna, kompleksitas modul, serta apakah menggunakan versi Community atau Enterprise. Untuk bisnis kecil, biaya bisa dimulai dari beberapa juta rupiah, sedangkan proyek skala besar dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta. Penting untuk diingat bahwa faktor pelatihan, kustomisasi, dan dukungan pasca-implementasi juga berpengaruh pada total biaya jangka panjang.
Ya, versi SaaS (Software as a Service) Odoo sudah dilengkapi enkripsi SSL, backup otomatis, dan pembaruan keamanan reguler. Keamanan ini mengikuti standar internasional yang digunakan banyak perusahaan besar di Eropa. Namun bagi bisnis dengan regulasi ketat atau data sensitif, opsi on-premise bisa dipilih agar kontrol data sepenuhnya berada di tangan perusahaan.
Durasi implementasi bergantung pada skala dan kompleksitas sistem. Untuk proyek sederhana (misalnya Sales + Inventory), implementasi dapat selesai dalam 4–6 minggu. Sedangkan untuk sistem multi-modul atau kustomisasi besar, bisa memakan waktu 3–6 bulan. Partner berpengalaman seperti PT Hash Rekayasa Teknologi biasanya membantu mempercepat proses dengan metodologi implementasi terstruktur dan timeline yang realistis.
Ya, Odoo mendukung integrasi dengan marketplace populer di Indonesia melalui modul tambahan dan API. Integrasi ini memungkinkan sinkronisasi stok, pesanan, dan laporan keuangan secara otomatis antara Odoo dan platform marketplace. Banyak partner lokal juga telah mengembangkan konektor khusus yang menyesuaikan kebutuhan pelaku e-commerce di Indonesia.
Ya, Odoo mendukung manajemen multi-entitas dan transaksi multi-mata uang. Fitur ini sangat bermanfaat bagi perusahaan grup atau bisnis yang beroperasi lintas negara. Setiap entitas dapat memiliki akun, pengguna, dan laporan sendiri, tetapi tetap bisa diintegrasikan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk memudahkan manajemen pusat.
Langkah pertama adalah melakukan business process mapping, yaitu menganalisis alur kerja yang ada dan mengidentifikasi area yang paling membutuhkan otomasi. Setelah itu, tentukan prioritas modul dan siapkan tim internal yang akan terlibat dalam proyek ERP. Bekerja sama dengan partner resmi seperti PT Hash Rekayasa Teknologi akan membantu Anda membuat blueprint sistem yang efisien dan sesuai kebutuhan bisnis di Indonesia.