Odoo vs SAP: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda

Odoo vs SAP Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda

Ketika sebuah bisnis mencapai titik di mana aplikasi terpisah sudah tidak cukup lagi. Contohnya saja faktur di satu sistem, persediaan di sistem lain, dan data pelanggan di Excel, maka inilah saat yang tepat mempertimbangkan sistem ERP yang terintegrasi. Namun bukan hanya memilih “ada ERP”, melainkan memilih yang tepat untuk skala, anggaran, dan proses bisnis Anda.

Dua nama yang sering muncul sebagai pilihan utama adalah Odoo dan SAP (termasuk varian seperti SAP Business One atau SAP S/4HANA). Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, dan cocok untuk konteks bisnis yang berbeda. Artikel ini akan membedah secara mendalam: apa itu Odoo, apa itu SAP, lalu perbandingan detail antar keduanya dalam beberapa aspek penting seperti target bisnis, biaya, waktu implementasi, dan lainnya.

Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa menghindari kesalahan umum dalam pemilihan ERP yang terlalu mahal, terlalu kompleks, atau tidak sesuai proses bisnis lokal. Mari kita mulai dengan memahami dulu masing-masing sistem ERP ini.

Apa itu Odoo?

Odoo adalah sistem ERP modular berbasis open-source yang menyediakan banyak aplikasi bisnis mulai dari CRM, e-commerce, akuntansi, inventori, hingga manufaktur dalam satu platform terpadu.  Keunggulan yang sering disebut adalah fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah dibanding ERP tradisional. Misalnya, modul dapat dipilih sesuai kebutuhan dan Anda tidak harus mengaktifkan semua modul sekaligus.

Versi Community Odoo tersedia gratis (open-source), sementara versi Enterprise berbayar dengan tambahan fitur dan dukungan resmi.  Di Indonesia, banyak UKM maupun menengah yang menggunakan Odoo ERP karena investasi awal yang relatif lebih ringan dan kemudahan adaptasi.

Meski demikian, meskipun Odoo sangat fleksibel, ada aspek yang perlu diperhatikan seperti kustomisasi yang berlebihan bisa mempersulit upgrade atau kontrol mutu sistem. Oleh karena itu, meskipun cocok bagi banyak jenis bisnis, pemilihan Odoo tetap harus dilakukan dengan pertimbangan matang.

Apa itu SAP?

SAP adalah salah satu pemain terbesar di dunia dalam solusi ERP, dengan banyak produk seperti SAP S/4HANA, SAP Business One, dan lainnya. Sistem SAP ditujukan untuk perusahaan dengan proses bisnis yang sangat kompleks, multi-negara, banyak entitas, atau regulasi dan rantai pasokan yang rumit. 

Fitur SAP sangat luas: mulai dari manajemen keuangan, rantai pasokan, manufaktur skala besar, hingga analitik bisnis yang mendalam. Karena itulah, biaya lisensi, implementasi, dan pemeliharaannya cenderung tinggi dan memerlukan waktu yang lebih lama dibanding sistem yang lebih ringan. 

Untuk bisnis di Indonesia yang memiliki skala besar, ekspansi regional atau global, atau regulasi yang sangat ketat, SAP adalah pilihan yang kuat. Namun bagi perusahaan yang masih dalam skala menengah atau yang baru memulai digitalisasi ERP, SAP bisa jadi pilihan yang “terlalu besar” dan memakan sumber daya besar.

Baca Juga : 15+ Rekomendasi Software ERP Terbaik di Indonesia Tahun 2025

Odoo vs SAP: Apa Bedanya?

Perbedaan Odoo dan SAP

Meskipun sama-sama berfungsi sebagai sistem ERP untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis, Odoo dan SAP memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam hal fleksibilitas, biaya, dan sasaran pengguna.

Memahami perbedaan mendasar di antara keduanya penting agar perusahaan tidak salah memilih sistem karena keputusan ini akan berdampak langsung pada efisiensi operasional, investasi jangka panjang, dan arah transformasi digital bisnis Anda.

1. Target Bisnis

Odoo lebih cocok untuk bisnis kecil hingga menengah (UKM-SME) yang ingin memulai transformasi digital dengan budget dan sumber daya yang terbatas. Menurut analisis, Odoo sangat pas untuk bisnis dengan pendapatan di bawah level yang terlalu besar. 

Sementara itu, SAP ditargetkan untuk perusahaan besar dengan kebutuhan yang sangat kompleks yang mencakup multi‐entitas, multi‐negara, banyak cabang, volume transaksi besar, dan kebutuhan kepatuhan (compliance) yang tinggi. 

Dalam praktiknya, jika bisnis Anda masih tumbuh, memiliki tim TI terbatas, dan belum memiliki banyak kompleksitas operasional, memilih sistem yang “terlalu besar” seperti SAP bisa memperlambat transformasi atau menguras anggaran. Oleh karena itu, pemahaman target bisnis ini sangat penting dalam memilih.

2. Fungsionalitas

Baik Odoo maupun SAP menawarkan modul-modul inti seperti akuntansi, inventoryinventori, penjualan, dan layanan pelanggan. Namun SAP memiliki kekuatan dalam menangani skenario yang sangat kompleks seperti manufaktur multi‐lantai, rantai pasokan global, dan pelaporan keuangan lintas negara. 

Sebaliknya, Odoo menawarkan fungsionalitas yang cukup lengkap untuk banyak bisnis, dengan keunggulan modul yang tersedia dan kemampuan kustomisasi yang lebih tinggi. Namun, ketika kebutuhan perusahaan tumbuh ke fase yang sangat kompleks, Odoo terkadang harus dikustomisasi atau menggunakan add-ons tambahan sehingga kompleksitas meningkat. 

Jadi, jika bisnis Anda mempunyai proses yang cukup “standar” dan bertahap dalam digitalisasi, Odoo bisa sangat efisien. Jika proses Anda sangat khusus, global, dan regulasinya berat, SAP bisa menjadi pilihan yang lebih aman dalam jangka panjang.

3. Fleksibilitas

Fleksibilitas merupakan area di mana Odoo banyak diapresiasi: karena arsitektur modular dan open-source, Anda dapat memilih modul sesuai kebutuhan, mengkustomisasi alur kerja, serta memulai dengan investasi yang lebih rendah. 

SAP, di sisi lain, meskipun sangat kaya fitur, memiliki struktur yang lebih rigid. Kustomisasi bisa lebih mahal dan memakan waktu, dan perubahan besar dalam alur kerja sering menuntut pengembangan dan manajemen proyek yang besar. 

Dengan demikian, jika Anda menginginkan sistem yang bisa tumbuh dan berubah sesuai bisnis Anda dengan cepat, Odoo bisa lebih unggul. Tetapi jika Anda lebih membutuhkan sistem yang “tersedia” dengan banyak fitur standar dan Anda punya sumber daya untuk menanganinya, SAP menawarkan kestabilan yang kuat.

4. Frekuensi Pesanan e-Commerce

Untuk bisnis e-commerce atau omnichannel dengan banyak interaksi online, fleksibilitas dan kecepatan respons menjadi faktor penting. Odoo, dengan kapasitas modul e-commerce dan integrasi yang relatif mudah, serta community add-ons, menjadi unggul dalam konteks ini.

SAP juga menawarkan solusi e-commerce dan omnichannel, namun implementasinya bisa lebih kompleks dan biasanya untuk skala besar. Karena itu, jika bisnis Anda sering melakukan update produk, variasi produk, promo cepat, dan memerlukan adaptasi cepat, Odoo mungkin memberikan keunggulan kecepatan.

Walaupun data spesifik angka frekuensi pesanan untuk masing sistem sulit ditemukan secara publik, banyak kasus pengguna Odoo menyebut bahwa siklus implementasi dan adaptasi lebih singkat untuk e-commerce ketimbang sistem ERP besar. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi bisnis yang responsif terhadap tren pasar.

5. Biaya

Biaya adalah salah satu pembeda utama. Odoo memiliki model yang lebih fleksibel dan sering kali lebih rendah untuk investasi awal. Sebagai contoh, sistem per-user dan modul bisa mulai kecil dan bertumbuh. 

SAP, sebaliknya, memiliki lisensi, implementasi, kustomisasi, dan pemeliharaan yang secara keseluruhan membutuhkan anggaran yang signifikan. Banyak organisasi mencatat biaya implementasi SAP bisa puluhan hingga ratusan ribu dolar untuk bisnis besar. 

Namun biaya bukan hanya investasi awal tetapi total cost of ownership (TCO) jangka panjang juga penting. SAP bisa jadi lebih efisien jangka panjang untuk skala besar karena fitur built-in dan dukungan globalnya, sementara Odoo mungkin memerlukan banyak kustomisasi seiring pertumbuhan yang bisa menaikkan biaya. Maka perhitungan biaya harus realistis.

6. Waktu Implementasi

Waktu implementasi juga sangat berbeda antar keduanya. Odoo yang modular seringkali bisa dikembangkan lebih cepat dan untuk modul dasar bisa mulai dalam beberapa bulan. 

SAP, karena kompleksitasnya, sering membutuhkan waktu implementasi yang lebih panjang dan bisa membutuhkan waktu 6-12 bulan atau bahkan lebih untuk bisnis besar dengan alur yang rumit. 

Waktu yang lebih cepat berarti bisnis bisa segera merasakan manfaat sistem, namun tetap harus diiringi persiapan yang matang agar implementasi cepat tidak mengorbankan kualitas atau adopsi pengguna.

Antara Odoo vs SAP: Mana yang Lebih Baik?

Baik Odoo maupun SAP memiliki keunggulan masing-masing tergantung pada kebutuhan, ukuran, dan kompleksitas bisnis. SAP cocok untuk perusahaan besar dengan struktur yang kompleks dan kebutuhan integrasi lintas negara, sementara Odoo lebih fleksibel untuk bisnis menengah hingga besar yang membutuhkan sistem modular, mudah dikustomisasi, dan efisien dari sisi biaya.

Keputusan terbaik bukan soal memilih yang paling populer, tetapi yang paling sesuai dengan proses bisnis dan sumber daya perusahaan Anda. Pertimbangkan faktor seperti skalabilitas, biaya implementasi, kemudahan penggunaan, serta dukungan lokal sebelum menentukan pilihan.

Jika Anda masih ragu dalam memilih sistem yang tepat, PT Hash Rekayasa Teknologi siap membantu Anda melakukan analisis kebutuhan, perbandingan fungsionalitas, hingga implementasi sistem ERP terbaik untuk bisnis Anda.

Konsultasikan sekarang untuk menemukan solusi ERP yang paling sesuai, efisien, terukur, dan siap membawa bisnis Anda menuju transformasi digital yang lebih matang.

Baca Juga : Apa itu Odoo Developer? Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Jasanya