13 Contoh Perusahaan yang Menerapkan Sistem ERP pada Operasionalnya

13 Contoh Perusahaan yang Menerapkan Sistem ERP pada Operasionalnya

Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompleks, kecepatan, efisiensi, dan integrasi operasional menjadi kunci utama agar perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Salah satu cara yang banyak dilakukan oleh perusahaan-besar di Indonesia adalah dengan menerapkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang mampu menyatukan data dan proses dari berbagai departemen ke dalam satu platform terpadu.

Di beberapa kasus, perusahaan yang telah menggunakan ERP mencatat peningkatan efisiensi dan transparansi operasional yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam sistem ini bukan hanya soal teknologi, tetapi soal transformasi bisnis.

Dengan memahami contoh nyata dan konteks penerapan, Anda dapat melihat bahwa sistem ‘besar’ seperti ini bukan hanya untuk perusahaan raksasa melainkan bisa relevan juga untuk perusahaan yang siap mengembangkan operasional ke tahap selanjutnya. Mari kita mulai dengan pemahaman dasar terlebih dahulu.

Apa itu Sistem ERP?

Sistem ERP atau Enterprise Resource Planning adalah perangkat lunak manajemen bisnis yang menggabungkan berbagai fungsi inti perusahaan seperti keuangan, human resources, persediaan, produksi, dan layanan pelanggan ke dalam satu sistem terpadu dengan basis data bersama. Dengan demikian, departemen yang sebelumnya terpisah bisa saling berbagi informasi secara real-time, mengurangi redudansiredundansi data, dan mempercepat aliran keputusan.

Sebagai contoh, jika departemen penjualan menyatakan order, sistem ERP bisa otomatis memperbarui stok, menginisiasi proses produksi atau pengiriman, serta memperbarui catatan keuangan sekaligus tanpa perlu transfer data manual antar sistem. Pendekatan ini sangat penting di era digital yang menuntut kecepatan, akurasi, dan kolaborasi lintas fungsi.

Di Indonesia, adopsi ERP semakin meningkat karena perusahaan menghadapi persaingan global, regulasi lokal yang semakin ketat (misalnya perpajakan dan reporting), serta kebutuhan untuk merespons pasar dengan lincah. Dengan memahami apa itu ERP, perusahaan dapat memetakan apakah mereka telah siap untuk langkah transformasi berikutnya.

Baca Juga : Apa itu Odoo Developer? Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Jasanya

Contoh Perusahaan yang Menerapkan Sistem ERP

Contoh Perusahaan yang Menerapkan Sistem ERP

Berikut adalah beberapa perusahaan di Indonesia yang sudah menerapkan sistem ERP dan bagaimana penerapannya memberikan dampak nyata.

1. PT Telkomsel

Telkomsel telah menggunakan sistem ERP sejak tahun 2002 dengan sistem seperti SAP R/3 Enterprise.  Dengan basis pelanggan yang sangat besar (puluhan jutaan pelanggan) dan infrastruktur jaringan yang luas, Telkomsel membutuhkan sistem yang mampu mengelola data pelanggan, vendor, audit, dan analisis konsumen secara terintegrasi.

Dengan ERP, proses-proses internal Telkomsel menjadi lebih efisien. Misalnya analitik konsumen lebih cepat, integrasi pelanggan dan vendor semakin mulus, serta audit internal dapat dilakukan dengan lebih tertib.  Penerapan ini juga mempermudah Telkomsel dalam mengelola perubahan dinamis dalam industri telekomunikasi yang sangat cepat.

Namun, tantangannya tidak kecil: skala besar berarti kompleksitas tinggi, banyak sistem legacy yang perlu integrasi, dan perubahan proses operasional yang signifikan. Keberhasilan penerapan ERP di perusahaan ini menjadi contoh bahwa kesiapan organisasi, bukan hanya teknologi, menjadi faktor penting.

2. PT PLN

PLN sebagai penyedia listrik nasional memiliki tantangan operasional yang sangat besar dengan cabang-cabang di seluruh wilayah Indonesia, data aset, distribusi listrik, hingga layanan pelanggan. ERP membantu PLN mengintegrasikan berbagai unit bisnis yang tersebar, sehingga pemantauan dan pengendalian dapat berjalan lebih baik. 

Dengan sistem ERP, PLN dapat melakukan standarisasi proses di seluruh cabang, meningkatkan efisiensi pemeliharaan, mempercepat pelaporan, dan mengurangi kesalahan antar unit. Hal ini sangat penting mengingat layanan listrik bersifat kritikal dan downtime atau kesalahan operasional bisa berdampak luas.

Meski demikian, penerapan ERP di sektor utilitas seperti PLN memerlukan manajemen perubahan yang matang karena proses lama mungkin sudah berjalan bertahun-tahun dan budaya kerja perlu diselaraskan dengan sistem baru.

3. PT Belfoods

Belfoods, perusahaan makanan cepat saji, menjadi contoh bagaimana ERP membantu industri manufaktur dan distribusi yang menghadapi tantangan bahan baku, produksi, dan distribusi. Dalam artikel dari RUN System, disebut bahwa awalnya Belfoods sempat mengalami kendala dalam implementasi ERP, namun kemudian sistem membawa peningkatan kinerja operasional. 

ERP memungkinkan Belfoods mengelola persediaan bahan baku lebih akurat, mengatur rantai pasokan, dan mengintegrasikan proses produksi dengan distribusi serta keuangan sehingga bisa merespons permintaan pasar dengan lebih cepat dan tepat.

Tantangan di sektor ini meliputi kebutuhan akan integrasi real-time, banyaknya produk yang berbeda, dan keharusan menjaga standar kualitas. Dengan ERP, perusahaan seperti Belfoods dapat meningkatkan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh siklus produksi.

4. PT Pertamina

Pertamina, perusahaan energi milik negara, telah menggunakan sistem ERP sejak pertengahan 2000-an (mySAP 2005).  Dengan cakupan proyek yang besar, kompleksitas alur bisnis, dan banyaknya unit produksi serta distribusi, ERP menjadi alat penting untuk integrasi, pelaporan, dan efisiensi operasional.

Sistem ERP di Pertamina membantu manajemen proyek, pengembangan sistem, dan integrasi alur bisnis yang sebelumnya terfragmentasi. Perusahaan bisa lebih cepat mengidentifikasi potensi risiko atau pemborosan dan mengambil tindakan perbaikan lebih awal.

Namun, penerapan ERP di perusahaan semacam ini memerlukan sumber daya besar baik tim internal, anggaran, hingga waktu implementasi yang panjang. Ini menjadi pelajaran bahwa ukuran perusahaan tidak menentukan suksesnya ERP tetapi kesiapan organisasi dan proses implementasinya.

5. Astra Argo Lestari

Astra Argo Lestari, perusahaan agribisnis yang bergerak di perkebunan sawit, juga menerapkan sistem ERP untuk fungsional HR, payroll, dan keuangan menggunakan sistem Oracle.  Pada industri agribisnis, tantangan berupa banyak lokasi produksi, perbedaan proses, dan pengawasan distribusi menjadikan ERP sangat relevan.

Implementasi ERP membantu perusahaan seperti ini menyelaraskan proses dari kebun hingga pengolahan dan distribusi, memantau produktivitas di lokasi terpencil, dan mengintegrasikan data ke pusat sehingga manajemen memiliki visibilitas yang lebih baik.

Namun, aspek-logistik dan jaringan menjadi tantangan karena lokasi produksi tersebar. Penerapan ERP di konteks seperti ini juga memerlukan infrastruktur TI yang memadai dan pelatihan staf di lokasi.

6. PT Semen Gresik

Semen Gresik yang merupakan perusahaan semen besar di Indonesia disebut sebagai salah satu contoh penerapan ERP.  Industri semen memiliki proses produksi besar, banyak unit dan rantai pasokan yang kompleks, sehingga ERP berperan dalam menyediakan laporan instan mengenai perpindahan inventaris, transaksi, dan kinerja karyawan.

ERP memungkinkan perusahaan melakukan pengendalian stok bahan baku dan produk jadi, memantau proses produksi, serta meningkatkan efisiensi pengiriman dan distribusi. Dengan laporan real-time, manajemen dapat mengambil keputusan lebih cepat.

Namun, penerapan ERP di produksi berat seperti ini memerlukan integrasi yang kuat antara sistem ERP dan mesin produksi, serta kesiapan operasional untuk transisi dari sistem lama ke sistem baru.

7. Bank BCA

Bank BCA sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia menggunakan ERP untuk manajemen operasional dan data yang sangat besar. BCA sebagai contoh penerapan ERP di sektor jasa.  Dalam industri keuangan, regulasi, audit, data transaksi, dan keamanan menjadi sangat penting. ERP membantu bank mengintegrasikan data dari berbagai cabang dan layanan ke satu platform.

Dengan sistem tersebut, proses seperti pemrosesan transaksi, pelaporan keuangan, dan manajemen risiko bisa dilakukan lebih cepat dan terstruktur. Hal ini membantu bank menjaga kepatuhan, efisiensi, dan kualitas layanan.

Namun, tantangan utama adalah keamanan data dan skalabilitas dimana volume transaksi sangat besar dan regulasi sangat ketat menjadikan implementasi ERP di bank memerlukan standar tinggi dari segi teknologi, jaringan, dan tim TI.

8. Alfamart

Alfamart sebagai jaringan ritel besar di Indonesia menggunakan ERP untuk mengelola operasional ritel yang sangat terdistribusi: banyak outlet, gudang, dan distribusi produk. HashMicro mencatat Alfamart sebagai contoh penerapan ERP di Indonesia.  Sistem ERP memungkinkan pengelolaan stok, penjualan, distribusi, serta integrasi ke sistem keuangan secara real-time yang sangat penting di ritel yang harus bergerak cepat.

Dengan ERP, Alfamart bisa mengurangi kehabisan stok, mempercepat pengiriman ke outlet, dan memantau kinerja tiap cabang secara penuh. Hal ini memberi keunggulan operasional dibanding kompetitor.

Tantangan di ritel meliputi kebutuhan akses sistem yang cepat dan andal di banyak lokasi serta integrasi dengan marketplace atau sistem e-commerce sehingga sistem ERP harus sangat fleksibel dan terkoneksi.

9. PT Pos Indonesia

Pos Indonesia, sebagai perusahaan layanan pos dan logistik milik negara, juga mengimplementasikan ERP untuk mengoptimalkan operasional yang terdistribusi secara luas ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan sistem ERP, Pos Indonesia dapat mengintegrasikan data pengiriman, cabang, keuangan, dan logistik ke satu platform, meningkatkan efisiensi dan pengendalian biaya.

Penerapan ini membantu perusahaan memantau proses logistik secara real-time, mengurangi duplikasi operasional, dan meningkatkan pelayanan pelanggan.

Namun, tantangan utama adalah skala besar dan lokasi yang terpencar dan membutuhkan infrastruktur TI yang kuat dan kesiapan organisasi untuk transisi ke sistem baru.

10. Bank Mandiri

Bank Mandiri, sebagai bank milik negeri dan salah satu terbesar di Indonesia, telah menerapkan sistem ERP untuk mengintegrasikan fungsi keuangan, cabang, dan layanan pelanggan. ERP membantu Bank Mandiri dalam pelaporan real-time, audit internal, konsolidasi data cabang, dan peningkatan efisiensi operasional.

Dengan sistem terintegrasi, bank bisa merespons perubahan pasar atau regulasi dengan lebih cepat, serta mengelola risiko dan kepatuhan secara lebih baik.

Namun, seperti institusi keuangan lainnya, tantangannya adalah keamanan data, volume transaksi yang sangat besar, dan kompleksitas integrasi sistem lama yang telah ada.

11. PT Unilever

Unilever Indonesia juga tercatat melakukan implementasi ERP untuk mengelola proses produksi, distribusi, dan keuangan di Indonesia. Sebagai perusahaan besar dengan banyak lini produk dan distribusi luas, ERP membantu Unilever mengelola rantai pasokannya, menjaga kualitas produk, dan mengintegrasikan proses dari produksi hingga ritel.  Sistem ERP juga memastikan manajemen stok bahan baku, jadwal produksi, serta pengiriman ke pasar berjalan lancar yang sangat penting untuk perusahaan FMCG seperti Unilever.

Kendala yang sering muncul termasuk kustomisasi sistem agar sesuai dengan regulasi lokal dan adaptasi karyawan terhadap sistem baru.

Meski demikian, manfaatnya nyata dalam menyederhanakan proses yang sangat kompleks dan terdistribusi.

12. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional menggunakan ERP untuk mendukung operasional penerbangan, pemeliharaan armada, manajemen kru, dan layanan kepada pelanggan. Sumber menyebut Garuda berada dalam daftar perusahaan yang menggunakan ERP.  Dengan ERP, Garuda dapat memantau ketersediaan suku cadang, jadwal penerbangan, dan alokasi kru secara lebih efisien yang sangat penting dalam industri penerbangan yang kompleks dan sangat terregulasi.

Tantangan di industri penerbangan termasuk integrasi sistem legacy, kepatuhan keamanan tinggi, dan kebutuhan real-time data yang sangat cepat. Dengan implementasi ERP yang tepat, maskapai bisa meningkatkan keandalan operasional dan pelayanan pelanggan.

13. PT Indofood

Indofood adalah perusahaan besar dalam bidang pangan di Indonesia yang menggunakan ERP untuk mengoptimalkan produksi, distribusi, dan manajemen persediaan di banyak pabrik dan lokasi. Sumber menyebut Indofood sebagai salah satu pengguna ERP dalam daftar perusahaan Indonesia. ERP membantu Indofood dalam merencanakan produksi secara lebih tepat, menjaga ketersediaan bahan baku, dan mengelola stok produk jadi yang mana perannya vital untuk menjaga rantai pasokan yang besar dan kompleks.

Kendala yang dihadapi termasuk integrasi antar lokasi, adaptasi pengguna, serta struktur distribusi yang sangat luas. Dengan sistem ERP yang tepat, Indofood mampu menjaga efisiensi dan konsistensi kualitas dalam skala nasional maupun ekspor.

Kapan Kita Harus Menerapkan Sistem ERP?

Waktu terbaik untuk menerapkan sistem ERP adalah ketika bisnis mulai tumbuh dan kompleksitas operasional meningkat seperti data tersebar di banyak sistem, koordinasi antar divisi lambat, atau laporan sulit diakses secara real-time. Kondisi seperti ini menandakan bahwa perusahaan sudah membutuhkan solusi terintegrasi agar keputusan bisnis dapat diambil lebih cepat dan akurat.

ERP juga penting diterapkan saat perusahaan ingin memperkuat efisiensi dan transparansi, terutama dalam menghadapi tuntutan regulasi dan persaingan yang semakin ketat. Dengan sistem yang tepat, proses bisa berjalan otomatis, data tersinkronisasi, dan performa bisnis meningkat signifikan.

Jika tanda-tanda tersebut sudah terlihat di bisnis Anda, ini saatnya beralih ke sistem ERP yang lebih efisien dan terukur.

Hubungi PT Hash Rekayasa Teknologi hari ini untuk konsultasi gratis dan temukan bagaimana solusi ERP yang tepat dapat membantu Anda menyederhanakan proses, menekan biaya, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Baca Juga : Odoo vs SAP: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda